Makassar, 27 Oktober 2025 – Dinas Kesehatan Kabupaten Soppeng memulai kegiatan Orientasi Integrasi Layanan Primer (ILP) bagi Tenaga Kesehatan Angkatan 3. Acara yang diselenggarakan di Hotel Swiss-Belinn ini berlangsung selama lima hari, mulai tanggal 27 hingga 31 Oktober 2025, sebagai upaya nyata mendukung program transformasi sistem kesehatan nasional.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Soppeng, Drs. Muhammad Evinuddin, MPA. Orientasi ini diikuti oleh peserta kunci dalam sistem kesehatan daerah, termasuk Ketua Tim Kerja Fasyankes dan Peningkatan Mutu, seluruh Kepala UPTD Puskesmas, beberapa Kepala Tata Usaha UPTD Puskesmas, serta perwakilan dari Tim Kerja Klaster.

Materi utama orientasi bertajuk ‘Kebijakan Provinsi Sulawesi Selatan Tentang ILP’ disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. dr. M. Ishaq Iskandar, M.Kes., MM., MH. Dalam kesempatan tersebut, beliau juga menyampaikan beberapa arahan strategis kepada seluruh kepala UPTD Puskesmas di Kabupaten Soppeng, mengingat pertemuan tatap muka langsung sangat jarang terjadi.

Orientasi ini diharapkan dapat memastikan bahwa seluruh fungsionaris Puskesmas di Soppeng memiliki pemahaman yang komprehensif dan terpadu dalam mengimplementasikan Integrasi Layanan Primer, guna meningkatkan mutu dan pemerataan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Selain itu, materi-materi orientasi lainnya juga dibawakan oleh narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan untuk memperkaya pengetahuan dan keterampilan peserta.
Sumber dana dari kegiatan ini merupakan dana hibah dari Global Fund Komponen Resilient and Sustainable System for Health (GR-RSSG). Tujuan dari Dana Global ini sendiri adalah untuk membangun sistem kesehatan yang kuat dan berkelanjutan guna mengakhiri epidemi HIV, TB, dan Malaria, serta memastikan semua orang memiliki akses terhadap layanan kesehatan yang efektif. Selain itu, komponen ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan ketahanan sistem kesehatan terhadap pandemi dan masalah kesehatan lainnya, seperti yang didukung melalui penguatan laboratorium dan surveilans penyakit.
